Rem cakram motor adalah salah satu jenis sistem pengereman sepeda motor yang menggunakan piringan rem atau cakram yang terpasang pada poros roda dan dijepit oleh kampas rem saat pengereman.
Rem cakram disebut juga rem hidrolik karena menggunakan tekanan cairan hidrolik dalam sistem kerjanya. Tekanan cairan ini yang akan mendorong kampas rem untuk mencengkeram cakram saat pengereman. Keuntungan utama dari rem cakram adalah memberikan daya pengereman yang lebih optimal dan merata dibandingkan rem tromol.
Fungsi utama rem cakram adalah memberikan daya pengereman yang optimal dan merata pada kedua roda untuk menghentikan putaran roda saat rem diaktifkan. Rem cakram juga memiliki beberapa fungsi penting pada kendaraan bermotor, di antaranya:
Mencegah terjadinya selip saat pengereman mendadak di jalan licin. Dengan piringan rem yang dicengkeram secara merata, traksi roda terjaga.
Menjaga kestabilan motor saat pengereman. Rem cakram yang bekerja maksimal di kedua roda depan dan belakang menjaga keseimbangan motor.
Memperpanjang umur komponen rem karena pemanasan yang merata saat pengereman.
Memungkinkan pengereman yang lebih optimal karena luas kontak gesek yang lebih besar pada cakram dibandingkan rem tromol.
Memberikan rasa aman bagi pengendara karena kemampuan menghentikan kendaraan yang lebih baik.
Cara Kerja Rem Cakram Motor
Rem cakram bekerja dengan cara mencengkeram cakram yang berputar bersama roda menggunakan kampas rem saat tuas rem ditarik, sehingga putaran roda atau laju kendaraan dapat diperlambat bahkan dihentikan.
Berikut detail cara kerja dari sistem rem cakram pada motor :
Saat tuas rem ditarik, tekanan hidrolik dihasilkan oleh master silinder dan disalurkan melalui selang menuju kaliper.
Tekanan ini mendorong piston di dalam kaliper untuk bergerak.
Piston kemudian akan mendorong kedua buah kampas rem di kiri dan kanannya ke arah piringan.
Kampas rem akan menjepit piringan yang sedang berputar bersama roda.
Gesekan antara kampas dan piringan akan memperlambat dan menghentikan putaran piringan.
Saat putaran piringan berkurang, putaran roda ikut berkurang sehingga kecepatan kendaraan berkurang dan akhirnya berhenti.
Saat tuas rem dilepas, tekanan pada kaliper akan hilang sehingga kampas rem kembali ke posisi semula dan piringan bisa berputar normal.
Komponen Rem Cakram Motor
Rem cakram pada sepeda motor memiliki beberapa komponen utama, yaitu:
Piringan atau disc merupakan salah satu komponen utama rem cakram. Piringan cakram ini dipasang pada poros roda dan berputar mengikuti putaran roda. Piringan umumnya terbuat dari bahan logam seperti besi tuang maupun baja.
Kampas rem cakram berfungsi untuk menjepit piringan saat pengereman. Kampas rem umumnya terbuat dari bahan friction seperti semimetallic, ceramic, atau organic. Material kampas rem dipilih yang tahan panas dan aus.
Kaliper berfungsi sebagai rumah untuk silinder hidrolik dan tempat pemasangan kampas rem. Kaliper meneruskan tekanan hidrolik dari master silinder untuk menggerakkan kampas rem menjepit piringan.
4. Piston
Piston adalah komponen silinder hidrolik di dalam kaliper yang bergerak maju mundur saat pengereman. Piston inilah yang mendorong kampas rem saat kaliper menerima tekanan hidrolik.
Selang rem menyalurkan tekanan hidrolik cairan rem dari master silinder menuju ke kaliper rem. Selang rem terbuat dari bahan karet yang kuat dan fleksibel.
Master silinder menghasilkan tekanan hidrolik saat tuas rem ditarik. Master silinder mengubah gaya mekanik dari tangan menjadi tekanan cairan rem yang disalurkan ke kaliper.
7. Cairan Rem
Minyak rem berfungsi sebagai media penyalur tekanan pada sistem hidrolik rem cakram. Cairan rem umumnya berupa oli DOT 3 atau DOT 4.
Jenis Rem Cakram Motor
Secara umum, rem cakram atau disc brake pada motor terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Rem Cakram Fix
Piringan rem terintegrasi dengan hub roda sehingga tidak dapat dilepas. Jenis ini banyak digunakan untuk motor berkapasitas kecil.
Rem cakram fix atau fixed disc brake ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Piringan rem (disc) dipasang secara kaku/fix pada poros roda, tidak dapat bergerak bebas.
Biasanya digunakan pada motor berkapasitas kecil, di bawah 200-250cc.
Tidak cocok untuk keperluan performa tinggi atau pengereman ekstrim.
Lebih murah dibandingkan jenis rem cakram yang lain.
Sering dipasangkan dengan kaliper rem axial fleksibel, bukan kaliper radial.
Karena dipasang secara kaku, rem cakram fix rentan mengalami bending saat pengereman berulang.
Kurang mampu mentolerir panas yang ditimbulkan saat pengereman berat.
Cenderung cepat aus karena gesekan langsung antara disc dan kaliper tanpa peredam.
2. Rem Cakram Semi Floating
Piringan rem terpasang pada hub roda dengan sambungan klem sehingga agak longgar. Jenis ini lebih baik dalam pendinginan.
Rem cakram Semi Floating memiliki karakteristik sebagai berikut:
Piringan rem (disc) terdiri dari 2 bagian/pelat, yaitu pelat bagian luar dan pelat bagian dalam, yang dihubungkan dengan beberapa cincin pengikat.
Pelat luar dan dalam dapat bergerak sedikit secara terpisah, sehingga disebut semi floating.
Lebih mudah ditemukan di pasaran dan harganya lebih terjangkau dibandingkan rem cakram full floating.
Biasanya dipasangkan dengan kaliper rem axial, bukan kaliper radial.
Cocok untuk kebutuhan performa standar hingga sedang.
Mampu mengurangi efek bending pada cakram saat pengereman berulang.
Pelat luar yang aus bisa diganti tanpa mengganti keseluruhan cakram.
Performa pengeremannya lebih baik daripada rem cakram fixed/non-floating.
3. Rem Cakram Full Floating
Piringan rem terpasang completely floating pada hub roda sehingga dapat bergeser. Jenis ini sangat baik dalam hal pendinginan dan umum digunakan untuk balapan.
Rem cakram Full Floating memiliki karakteristik sebagai berikut:
Piringan rem (disc) terdiri dari 2 bagian yang terpisah, yaitu pelat bagian luar dan pelat bagian dalam.
Kedua pelat ini dihubungkan dengan beberapa cincin pengikat, sehingga dapat bergerak bebas satu sama lain.
Pelat luar dan pelat dalam dapat sedikit bergeser saat terjadi pemuaian akibat panas pengereman.
Mampu meredam efek bending pada cakram saat pengereman berulang.
Produksi dan perawatannya lebih mahal dibandingkan rem cakram jenis lain.
Biasanya dipasang pada motor besar 250cc ke atas.
Memerlukan kaliper rem jenis radial yang lebih mahal.
Performa pengeremannya sangat baik karena gesekan merata pada seluruh permukaan cakram.
Cocok untuk kebutuhan performa tinggi dan pengereman ekstrim.
4. Perbedaan Jenis Rem Cakram Fixed, Semi Floating dan Full Floating
Semakin tinggi level “floating”-nya, semakin baik performa pengereman dan ketahanan terhadap overheating, tetapi juga semakin mahal harga dan sulit perawatannya. Berikut tabel perbandingan dari ketiga jenis disc brake tersebut :
Jenis Rem Cakram
Konstruksi
Harga
Performa
Perawatan
Fixed (Non-floating)
Cakram dipasang secara kaku pada poros roda
Murah
Kurang baik, rentan overheating
Mudah
Semi Floating
Cakram terdiri dari 2 bagian yang dihubungkan dengan cincin pengikat
Sedang
Cukup baik
Sedang
Full Floating
Cakram terdiri dari 2 bagian yang benar-benar terpisah
Mahal
Sangat baik, tahan overheating
Sulit
Perbedaan utamanya:
Fixed: paling murah dan sederhana, tapi rentan overheating dan performa kurang baik.
Semi Floating: konstruksi 2 bagian yang masih dihubungkan, harga sedang, performa cukup baik.
Full Floating: benar-benar terpisah 2 bagian, mahal, performa paling baik dan tahan overheating.
Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram
Rem cakram memiliki kelebihan dalam hal performa pengereman yang lebih baik, namun membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan biaya yang lebih tinggi dibanding rem tromol. Pemilihan jenis rem harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari rem cakram:
Kelebihan Rem Cakram:
Memberikan daya pengereman yang lebih optimal dan merata pada kedua roda depan dan belakang.
Mampu menghentikan kendaraan lebih cepat dan efektif.
Mengurangi resiko selip saat pengereman mendadak.
Umur pakai komponen rem lebih panjang.
Tidak mudah overheating karena pendinginan yang lebih baik.
Perawatan relatif lebih mudah.
Kekurangan Rem Cakram:
Harga komponen cenderung lebih mahal.
Biaya perbaikan dan perawatan lebih tinggi.
Rentan kerusakan jika terkena air/kotoran.
Bunyi decit saat kampas aus.
Perlu penyetelan yang presisi agar bekerja optimal.
Kampas cepat aus jika sering diinjak pelan-pelan.
Daftar Harga Rem Cakram Motor Terbaru November 2023
Harga dapat bervariasi tergantung kondisi komponen, model dan merek motor, serta lokasi toko sparepart. Disarankan untuk survei harga lebih detail di toko sparepart terdekat. Berikut rata-rata harga rem cakram motor Yamaha di Indonesia adalah: