Shockbreaker Motor : Fungsi, Jenis dan Komponenya

fungsi shockbreaker

Cek Juga :

Shockbreaker adalah komponen suspensi pada sepeda motor yang bekerja dengan cara menyerap dan meredam energi kinetik yang terjadi saat roda mengenai permukaan jalan yang tidak rata.

Shockbreaker terdiri dari tabung yang berisi minyak dan gas nitrogen. Di dalam tabung terdapat piston yang dapat bergerak naik turun. Gerakan piston ini yang akan menyerap getaran dan benturan.

Fungsi Shock Absorber

Shock absorber atau shockbreaker berfungsi sebagai peredam getaran dan kejutan yang terjadi saat sepeda motor melintas di jalan yang tidak rata.

Beberapa fungsi utama dari shock absorber antara lain:

  1. Meredam getaran dan kejutan yang ditimbulkan oleh jalanan yang tidak rata, sehingga meningkatkan kenyamanan pengendara. Shock absorber menyerap getaran dengan baik sehingga getaran tidak sampai ke stang dan bodi sepeda motor.
  2. Menjaga stabilitas dan keseimbangan sepeda motor saat melintas di jalanan yang tidak rata atau berlubang. Shock absorber mencegah sepeda motor oleng atau tidak stabil saat melewati jalanan kasar.
  3. Melindungi komponen sepeda motor lainnya dari kerusakan akibat getaran yang berlebihan. Tanpa shock absorber, getaran yang ditimbulkan jalanan kasar dapat merusak rangka, mesin, dan komponen lainnya. 
  4. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara saat melaju kencang di jalanan yang tidak rata. Shock absorber membuat pengendara tetap merasa aman mengendalikan sepeda motor di kecepatan tinggi.

Jenis-Jenis Shockbreaker

Ada beberapa jenis shockbreaker pada sepeda motor, yaitu:

1. Shockbreaker Depan

  1. Teleskopik Jenis paling umum digunakan, terdiri dari sepasang tabung male dan female. Tabung male dijepit pada suspensi depan (disebut slider), tabung female dijepit di triple clamp (disebut interved). Tabung bawah (slider) berisi per dan fluida shock absorber. Tabung atas (fork tube) terhubung ke stang kemudi.
  2. Upside Down Tabung slider di atas, fork tube di bawah. Memberikan handling lebih baik tapi mahal.

2. Shockbreaker Belakang

  1. Dual Shock Terdiri dari 2 shockbreaker, ditempatkan di sisi kiri dan kanan mengapit roda belakang. Biasa digunakan untuk motor yang sering membawa beban berat.
  2. Monoshock Hanya menggunakan 1 shockbreaker, ditempatkan di bawah jok atau di belakang swingarm. Jenisnya ada yang standar dan link. Lebih baik dalam hal stabilitas dan handling, tapi kurang untuk beban berat.
  3. Quad Rear Suspension Menggunakan 4 shockbreaker yang ditempatkan di bawah bagian belakang motor, biasa digunakan untuk motor dengan kinerja berat.
  4. Plunger Rear Suspension Digunakan pada motor lawas, mirip dual shock tapi bagian dalamnya ada spring.

Shockbreaker biasa disebut juga dengan dual shock, yaitu shockbreaker yang dipasang secara berpasangan pada sisi kiri dan kanan swingarm belakang motor. Jenis ini umum digunakan pada motor lawas dan motor bebek. 

Sedangkan shockbreaker tabung atau piggyback shock adalah jenis shockbreaker yang dilengkapi dengan tabung kecil di bagian atasnya. Tabung ini berisi nitrogen dan berfungsi untuk menjaga tekanan oli agar tetap stabil dan mencegah terbentuknya gelembung udara di dalam oli shockbreaker. 

Shockbreaker biasa dan shockbreaker tabung sama-sama termasuk ke dalam jenis shockbreaker belakang motor. Perbedaan utamanya adalah shockbreaker tabung dilengkapi dengan tabung kecil penyimpan nitrogen untuk menjaga performa redaman, sedangkan shockbreaker biasa tidak memiliki tabung tersebut.

Komponen Shockbreaker Motor

Berikut adalah komponen dan fungsi dari sistem shock absorber pada sepeda motor:

1. Komponen Shock Absorber Depan

  1. Silinder Garpu: berfungsi sebagai wadah oli shockbreaker dan komponen lainnya seperti pegas dan torak garpu.
  2. Seal Oli: berfungsi menjaga agar oli shock tidak bocor keluar dari silinder garpu. 
  3. Seal Debu: mencegah debu dan kotoran masuk ke dalam silinder garpu.
  4. Cincin Stoper: menahan oli agar tidak bergerak naik karena tekanan oli.
  5. Torak Garpu: berfungsi sebagai piston, memisahkan ruang atas dan bawah di dalam silinder garpu.
  6. Pegas Reaksi: menahan torak garpu ke atas.
  7. Pegas Garpu: meredam getaran dan benturan.
  8. Tabung Garpu: membatasi ruang di dalam silinder garpu. 
  9. Baut Garpu: menutup lubang pada bagian atas torak garpu.

2. Komponen Shock Absorber Belakang

  1. Piston Road: dudukan dan jalur piston shock absorber.
  2. Shims dan Piston: mengatur sirkulasi oli di dalam tabung shock.
  3. Spring: menahan beban motor dan memudahkan rebound.
  4. Eye: berbentuk bulat, tempat karet untuk baut shock absorber. 
  5. Piggyback atau tabung: wadah tambahan oli shock absorber.

Cara Kerja Shock Breaker Motor

Cara Kerja Shock Breaker Motor

Shock absorber bekerja dengan memperlambat aliran fluida internal untuk meredam guncangan. Proses kompresi dan ekspansi inilah yang membuat shock absorber dapat menyerap getaran dengan baik.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

  • Saat roda depan atau belakang melewati jalan tak rata, shockbreaker akan tertekan dan piston akan bergerak ke bawah.
  • Gerakan piston ke bawah ini menyebabkan penurunan volume ruang minyak dalam shockbreaker, sehingga tekanan minyak di dalam tabung meningkat.
  • Tekanan minyak yang tinggi ini memberi efek peredam yang menyerap getaran dan benturan secara halus.
  • Setelah melewati jalan tak rata, shockbreaker akan kembali memanjang dan piston bergerak naik ke posisi semula.
  • Pada saat piston bergerak naik, minyak mengalir melalui lubang-lubang kecil di piston untuk mengontrol kecepatan pergerakan piston.
  • Aliran minyak yang terkontrol ini membuat peredaman getaran menjadi halus dan nyaman.

Faktor yang Mempengaruhi Performa Shockbreaker

Performa shockbreaker dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Jenis minyak shockbreaker – Minyak dengan viskositas yang tepat akan mempengaruhi kemampuan peredamannya.
  • Tekanan nitrogen – Tekanan nitrogen yang tepat akan membuat shockbreaker lebih responsif dan nyaman.
  • Ukuran piston – Piston dengan diameter besar akan meningkatkan kemampuan meredam getaran yang lebih besar.
  • Settingan pegas – Pegas yang terlalu keras atau terlalu lembek akan mempengaruhi performa shockbreaker.
  • Kondisi oil seal – Oil seal yang aus atau bocor akan menurunkan performa karena kebocoran minyak.

Konstanta Pegas Pada Shock Breaker

Konstanta pegas (k) adalah ukuran kekakuan atau kekerasan dari sebuah pegas. Semakin besar nilai konstanta pegas, maka pegas tersebut semakin kaku/keras.  Nilai konstanta pegas shock breaker akan mempengaruhi performa suspensi sepeda motor dalam meredam getaran.

Rekomendasi Nilai Konstanta Pegas Shock Breaker 

  • Umumnya nilai konstanta pegas shock breaker berkisar antara 1000-4000 N/m.
  • Untuk motor bebek, rekomendasi nilai konstanta pegas shock breaker adalah 1500-2500 N/m.
  • Untuk motor sport, rekomendasi nilai konstanta pegas shock breaker adalah 2500-4000 N/m.
  • Nilai konstanta pegas yang terlalu kecil akan membuat suspensi terlalu lunak sehingga mudah goyang. Sebaliknya nilai konstanta pegas yang terlalu besar akan membuat suspensi terlalu kaku sehingga kurang nyaman.
  • Pilih nilai konstanta pegas sesuai dengan jenis dan bobot motor untuk mendapatkan performa suspensi yang optimal dalam meredam getaran dan menjaga kenyamanan berkendara.

Ciri-Ciri Shockbreaker Motor Rusak

Berikut adalah beberapa ciri-ciri shockbreaker motor yang rusak:

1. Oli Shockbreaker Bocor

Salah satu tanda shockbreaker rusak adalah kebocoran oli shockbreaker. Hal ini biasanya disebabkan karena seal oli yang sudah pecah sehingga memungkinkan oli untuk keluar. Kebocoran oli ini akan mengurangi kemampuan shockbreaker untuk meredam getaran.

2. Ban Belakang Tidak Stabil/Bergoyang

Ban belakang yang terasa goyang atau tidak stabil saat berkendara bisa jadi disebabkan oleh shockbreaker belakang yang sudah rusak. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh ausnya poros roda belakang.

3. Terdengar Suara Hentakan dari Suspensi 

Shockbreaker yang rusak akan mengakibatkan suspensi motor tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, akan terdengar suara hentakan yang keras dari suspensi saat melewati jalan tidak rata atau polisi tidur.

4. Kekuatan Pantulan Tidak Normal

Shockbreaker yang sudah rusak tidak dapat memberikan daya pantul yang maksimal saat melewati jalan tidak rata. Suspensi akan terasa lebih keras dan kurang lentur.

5. Shockbreaker Mudah Mentok

Shockbreaker yang rusak akan lebih mudah mentok atau memantul secara berlebihan, bahkan saat melewati jalan rata. Hal ini menandakan daya redam shockbreaker sudah berkurang.

6. Rebound Terlalu Cepat

Saat shockbreaker ditekan lalu dilepas, seharusnya butuh waktu beberapa detik agar kembali ke posisi normal. Jika terlalu cepat, itu pertanda peredam kejut sudah aus.

Dampak Shockbreaker Motor Bocor

Berikut ini adalah rangkuman tentang apa yang terjadi jika shockbreaker motor bocor:

  • Pengendalian motor menjadi tidak stabil dan sulit dikendalikan terutama saat kecepatan tinggi. Motor akan terasa oleng saat bermanuver atau melewati tikungan.
  • Kenyamanan berkendara berkurang karena fungsi peredam kejut berkurang. Motor akan terasa lebih keras saat melewati jalanan yang tidak rata atau polisi tidur. 
  • Oli shockbreaker bocor dan merembes keluar dari shockbreaker. Ini menyebabkan shockbreaker menjadi kotor dan berdebu.
  • Ban motor bisa menjadi botak sebelah karena beban berat hanya ditumpu satu sisi ban akibat shockbreaker tidak berfungsi dengan baik.
  • Komponen lain seperti bearing dan pelek jari-jari mudah rusak karena getaran dan benturan tidak teredam dengan baik. 
  • Kesehatan tulang ekor pengendara terganggu karena menahan getaran dan benturan secara langsung tanpa peredam kejut.

Penyebab Shockbreaker Bocor

  • Seal/sil karet yang sudah aus atau sobek sehingga oli bocor keluar.
  • Debu dan kotoran masuk ke dalam shockbreaker melalui celah kecil dan merusak seal.
  • Cara mengemudi ugal-ugalan di jalan tidak rata.
  • Benturan atau tabrakan yang mengakibatkan kerusakan pada shockbreaker. 
  • Pemasangan shockbreaker yang tidak tepat.
  • Overload atau muatan berlebih di motor.
  • Kondisi jalan yang tidak rata dan penuh lubang.

Solusi Shockbreaker Bocor

  • Ganti seal/sil karet baru dan isi ulang oli shockbreaker (untuk kerusakan ringan).
  • Mengganti shockbreaker secara keseluruhan jika kerusakannya sudah parah atau sudah tua.
  • Gunakan shockbreaker asli sesuai standar pabrik motor.
  • Lakukan perawatan berkala dan ganti oli shockbreaker secara teratur.
  • Hindari mengebut di jalan tidak rata atau membawa beban berlebih.

Demikian rangkuman tentang apa yang terjadi jika shockbreaker motor bocor. Pastikan melakukan perawatan berkala agar shockbreaker selalu dalam kondisi prima.

Batasan Shockbreaker Yang Masih Bisa diperbaiki

Secara umum, jika kerusakan tidak parah, shockbreaker masih bisa diperbaiki meski hasilnya tidak sebaik baru. Namun jika kerusakannya sudah parah, sebaiknya diganti dengan yang baru demi keamanan dan kenyamanan berkendara.

Berikut adalah batasan shockbreaker yang masih bisa diperbaiki :

  • Kerusakan ringan pada seal/sil karet, pipa, dan kebocoran oli masih bisa diperbaiki dengan mengganti komponen yang rusak.
  • Jika kerusakan pada poros/as shockbreaker tidak parah, masih bisa diperbaiki dengan mengganti oli dan komponen lainnya. Namun jika poros sudah bengkok atau patah, disarankan untuk mengganti shockbreaker baru.
  • Untuk shockbreaker depan, umumnya masih bisa diperbaiki jika kerusakannya tidak parah.
  • Shockbreaker belakang (monoshock) sulit diperbaiki karena tidak bisa mengganti seal/sil karet, sebaiknya diganti baru jika bocor.
  • asil perbaikan kurang awet dibandingkan shockbreaker baru, hanya bersifat sementara. Perlu pengecekan berkala setelah perbaikan.
  • Hindari beban berlebih agar shockbreaker lebih awet. Lakukan penggantian oli secara berkala sesuai manual book.

Biaya Service Shockbreaker Motor Yamaha

Biaya service shockbreaker motor Yamaha berkisar Rp 80.000-200.000 tergantung jenis motor. Lakukan service berkala agar suspensi motor selalu prima.

Berikut informasinya :

  • Untuk motor matic/bebek, biaya service shockbreaker depan sekitar Rp 80.000 dan shockbreaker belakang Rp 80.000-100.000.
  • Untuk motor sport 150cc, biaya service shockbreaker depan sekitar Rp 100.000 dan shockbreaker belakang Rp 120.000.
  • Untuk motor besar seperti Yamaha NMAX, biaya service bisa mencapai Rp 200.000.
  • Biaya service meliputi penggantian oli shockbreaker, pembersihan komponen, penyetelan dan jasa mekanik.
  • isarankan melakukan service shockbreaker berkala setiap 6 bulan atau setelah menempuh jarak tertentu untuk menjaga performa suspensi motor.
  • Hindari membawa beban berlebih dan gunakan sesuai anjuran pabrikan agar shockbreaker lebih awet.
© CV Pelita Motorindo. All rights reserved.